Sebelum saya menulis di blog ini,saya hanya ingin meluruskan dari beberapa pertanyaan rekan,kerabat,dan followers bukan untuk memperkeruh tetapi untuk menjelaskan duduk masalahnya :)
Beberapa hari yang lalu, ada customer x yang melakukan reservasi untuk pemakaian jasa sewa gedung pertemuan untuk acara pernikahan di Pendopo Djowitan. Setelah melakukan pembayaran DP untuk hri yg ditentukan, seperti biasanya eyang saya kemudian mengecek kembali ke buku untuk memastikan hari dan mencatat tanggal untuk proses selanjutnya. Ternyata hari yang dibooked sebelumnya telah jauh hari di booked oleh customer lain. Kurang lebih selang 5 menit dr waktu booking eyang melakukan reconfirmasi kepada customer x yg ternyata sudah perjalanan pulang. Setelah ditunggu blm ada konfirmasi lanjutan dr pihak customer x. Sehari kemudian eyang ditemani dgn salah satu keluarga datang dengan kerendahan hati kerumah customer x untuk melakukan perundingan dan mengakui kelalaian yang dilakukan walaupun blm ada selang satu jam kemudian sudah konfirmasi melalui telepon untuk langkah awal.
Semalam keluarga customer x dengan beberapa anggota keluarga datang kependopo untuk kembali melakukan perundingan.Perundingan dilakukan dengan orangtua calon mempelai, Eyang dan org tua mempelai sepakat untuk mengembalikan DP sebesar 2x lipat atau mengganti hari "H" yang dipesan dengan diskon lbh dr 50 prsen dan bersedia mencarikan gedung persewaan lain (re; suryo puri sudah tersedia tanggalnya dan fasilitas lebih bagus dr tmpt kita). Tetapi org tua kurang bersedia dgn tawaran di suryopuri. Untuk menebus rasa kekecewaan cust. Eyang saya pun rela akan menemani mencari gedung dan menemani dlm melakukan negosiasi. Kemudian Orangtua sudah sepakat akan diselesaikan secara kekeluargaan dan itikad baik dari kedua belah pihak(re: sudah dikonfirmasi dgn orang tua bahwa belum ada pembuatan undangan dan persiapan lain).
Apakah dengan kerendahan hati eyang saya dengan beberapa tawaran yg diberikan dibalas dengan bentuk caci makian di social networking? Kecuali jika eyang saya melakukan konfirmasi pembatalan pemakaian gedung selang beberapa hari atau minggu, dan pada kenyataannya kurang lbh. selang 5 menit dr reservasi yg dilakukan dihari dan jam yang sama, kecuali jika semua sudah siap termasuk undangan catering,dll..
Kenapa bisa muncul pernyataan seperti itu dari calon mempelai,?pdahal orang tua calon mempelai yang melakukan perundingan sudah setuju dengan tawaran yg diberikan..
Menurut saya masalah boleh di blow up di media yang notabene dibaca semua orang, dan persepsi orang pasti dikira tdk ada penyelesaian dr pendopo djoowitan tetapi pada kenyataan sudah ada kesepakatan....
Terima kasih .